Padahal, aset tersebut merupakan salah satu unit usaha wakaf produktif yang diharapkan dapat menjadi sumber pembiayaan umat di Batam, selain dukungan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Untuk mengoptimalkan kembali aset tersebut, pihaknya telah menggandeng investor asal Jepang melalui PT Ebisu Combil Chicken Farm. Perusahaan tersebut merupakan holding yang memiliki bisnis terintegrasi, mulai dari penyediaan pakan, peternakan ayam, hingga restoran.
“Investor ini sudah memiliki peternakan di Myanmar dan Vietnam. Dalam kerja sama ini, Badan Wakaf Indonesia (BWI) akan berperan sebagai regulator, sementara Nazhir menjadi operator RPU sekaligus penyewa lahan,” jelas Rudy.
Ia menilai Batam sangat strategis karena memiliki infrastruktur memadai serta dekat dengan pasar internasional. Keberadaan aset wakaf dan kolaborasi pihak lokal akan memperkuat peluang ekspor produk halal.
“Pasarnya nanti bukan hanya untuk Batam saja, tetapi akan menyasar mancanegara seperti Singapura,” katanya. (*/man)


