HARAPANMEDIA.COM, BATAM – Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami deflasi sebesar -0,50% (mtm), pada Agustus 2022. Bank Indonesia mencatat angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan Juli 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,61% (mtm).
Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri, Musni Hardi K Atmaja, menjelaskan, deflasi didorong oleh penurunan harga kelompok komoditas pangan bergejolak (volatile food) utamanya aneka cabai dan minyak goreng serta kelompok komoditas yang harganya diatur oleh pemerintah (administered prices) utamanya tarif angkutan udara.
“Sementara itu, tekanan inflasi kelompok inti cenderung mengalami kenaikan sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat,” ujar Musni.
BACA JUGA:Â Tilang Elektronik Segera Berlaku di Batam Kapolri Launching ETLE 22 September
Pada saat yang sama, IHK Nasional tercatat mengalami deflasi sebesar -0,21% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,64% (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kepri pada Agustus 2022 mengalami inflasi sebesar 6,00% (yoy), atau sedikit berkurang dibandingkan Juli 2022 sebesar 6,09% (yoy), namun masih berada di atas sasaran inflasi nasional sebesar 3 ± 1% (yoy).
Deflasi bersumber dari kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama aneka cabai dan minyak goreng serta kelompok transportasi utamanya tarif angkutan udara.
Deflasi pada komoditas aneka cabai disebabkan oleh meningkatnya pasokan sejalan dengan masuknya musim panen di sentra produksi.
BACA JUGA:Â Masjid Sementara di Samping Masjid Agung Dilengkapi Sanitasi, Jemaah Akan Nyaman Beribadah
Sementara itu, penurunan harga minyak goreng terjadi seiring dengan stabilnya pasokan di tengah permintaan yang berkurang dan tren penurunan harga CPO.


