“Ada tiga lokasi di Kepri yakni di Natuna, Tanjungpinang, dan Anambas. Ini menandakan perhatian besar pemerintah terhadap akses pendidikan di daerah kepulauan,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menekankan bahwa Sekolah Rakyat merupakan implementasi nyata amanat konstitusi untuk menjamin hak pendidikan seluruh warga negara.
BACA JUGA: Polsek Bengkong Ringkus Pelaku Penganiayaan Berujung Penikaman di Bengkong
“Sekolah ini berasrama, gratis, dari jenjang SD hingga SMA. Ini bukti keberpihakan negara pada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Wagub Nyanyang Haris Pratamura menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat di Kepri sangat relevan dengan tantangan geografis provinsi yang memiliki 2.028 pulau, 394 di antaranya berpenghuni, serta berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga.
“Sekolah Rakyat bukan sekadar gedung, tetapi simbol harapan dan keberpihakan negara. Program ini memberi kesempatan yang setara bagi anak-anak dari keluarga nelayan, pekerja migran, maupun mereka yang pernah putus sekolah. Dari sini kita siapkan generasi emas menuju Indonesia 2045,” ungkap Nyanyang.
Ia menambahkan, Pemprov Kepri akan terus menjaga kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat dengan memastikan kehadiran guru yang berdedikasi serta lingkungan belajar yang hangat, inklusif, dan penuh kasih sayang.
“Mari kita jadikan Sekolah Rakyat sebagai ruang tumbuh anak-anak Kepri yang berkarakter, berdaya saing, dan bercita-cita luhur,” pungkasnya. (*/har)


