“Perizinan di Pemprov mudah saja, ijin sudah kami berikan untuk mendukung itu, apalagi itu masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” jelas Ansar.
Pembangunan proyek strategis Tanjung Sauh juga akan dilakukan oleh Panbil Group. Chairman Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang, beberapa waktu lalu, menjelaskan bahwa pihaknya akan membangun infrastruktur pendukung tahap pertama, yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), waduk, pelabuhan, dan jalan lingkungan.
“Kapasitas listrik lebih besar, bendungan juga ada, serta pelabuhan yang memadai. Jadi, secara ekosistem lebih efisien,” kata Johanes Kennedy.
BACA JUGA:Â Tingkatkan Investasi dan Daya Saing, Wakil Kepala BP Batam Lantik Tiga Pejabat di Lingkungan BP Batam
Untuk pembangunan tahap awal Panbil Group menargetkan investasi sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun. Secara bertahap, hingga 20 tahun ke depan, investasi di PSN Tanjung Sauh ditargetkan mencapai Rp 190 triliun. Negara-negara yang terlibat dalam proyek ini, antara lain, Tiongkok, Singapura, dan Jepang.
“China tetap menjadi (investor) yang pertama dan terbesar, kemudian Singapura dan Jepang. Industri yang akan beroperasi di sini meliputi industri ringan, cair, dan besar. Dengan beroperasinya kawasan ini akan meningkatkan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat,” katanya. (*/man)


